Minggu, 13 Mei 2018

Belajar Bermain Bersama Balita

Cara bermain dengan balita: belajar sambil bermain

Dengan melihat anak Anda bermain, Anda dapat melihat bagaimana ia berpikir, apa yang sedang ia pelajari, dan bagaimana dunia – termasuk Anda – mempengaruhinya. Jendela untuk semua pengetahuan ini adalah bermain.
Eksperimen Bayi X
Kembali ke tahun 1970an, psikolog bernama Phyllis Katz melakukan penelitian yang sekarang kita sebut dengan Experimen Bayi X. Katz menaruh 3 mainan di ruangan: bola kecil, boneka feminin, dan mainan yang bisa dimainkan perumpuan dan laki laki. Ia mendandani anak umur 3 tahun dengan jumpsuit kuning tanpa hiasan dan membawa beberapa orang dewasa ke sebuah ruangan untuk melihat si bayi. Sebagian orang dewasa diberitahu bahwa anak itu perempuan dan bernama Mary. Sebagian lagi diberitahu bahwa anak itu laki laki bernama Johnny. Beberapa orang dewasa yang mengira ia perempuan memberi si bayi boneka, dan yang mengira si bayi adalah laki laki memberi si bayi bola.
Perdebatan
Penelitian Bayi X memicu diskusi panas tentang pengaruh jenis kelamin. Meskipun Dr. Katz mengulangi penelitiannya setelah 10 tahun berlalu, dia tetap mendapatkan hasil yang sama. Yang menjadi lebih adalah meski ada usaha keras untuk menyetarakan gender di tahun tahun belakangan ini, jika Anda mengikuti perkembangan preschool Amerika, tidak sulit untuk menebak anak yang mana yang akan menyisir boneka Barbie nya dan yang mana yang akan memainkan truk mainannya.
Mainan anak laki laki dan mainan anak perempuan: melihat anggapan era dahulu
Apakah Anda akan khawatir jika anak Anda akan banyak menghabiskan waktu bermain mainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya? Anda mungkin menjawab tidak, tetapi mendorong anak anak Anda bermain permainan yang lebih banyak jenisnya, termasuk memainkan mainan yang berbanding terbalik dengan jenis kelaminnya. Itu bukan masalah mainannya, tetapi memainkan segala jenis mainan akan membantu menguasai kemampuan dasar mereka. Bermain imajinasi atau khayalan dengan boneka membantu anak perempuan Anda menjadi ahli untuk mampu berinteraksi dengan sesama, khususnya kemampuan menjaga dan berempati, tetapi kemampuan mereka kadang diakui sebatas ahli dalam matematika dan bangun ruang yang dimainkan dari permainan anak laki laki seperti balok dan mobil-mobilan.
Fantasi atau khayalan lawan realitas atau kenyataan: keduanya sama sama baik
Jalan lain di mana anak bermain berbeda itu ditentukan apakah itu berdasarkan pada kenyataan (contohnya permainan papan dan olahraga) atau khayalan (contohnya bermain rumah rumahan atau bermain menjelajah ruang dan waktu). Umumnya, hanya bayi baru lahir dan anak anak yang akan bermain dunia khayalan, mungkin itu karena mereka mnghabiskan banyak waktu sendirian. Mereka juga terkadang mempunyai teman khayalan. 

Mempunyai khayalan yang aktif akan membantu mengembangkan atau paling tidak mencerminkan tingkat intektualitas yang lebih tinggi. Kapan anak Anda membayangkan jika bola golf adalah sebuah jimat yang dapat mementukan apa yang akan dilakukannya dengan jimat itu (menyelamatkan putri? melawan naga? Menyulap sesuatu menjadi ice cream?), jika ia menggunakan khayalannya untuk menimbang apa yang terjadi jika ia memilih pilihan yang berbeda. Khayalan juga menjadi jalan yang sangat cerdas untuk seorang anak untuk menghadapi tantangan, menakut nakuti, atau membingungkannya. Contohnya, seorang anak umur 3 tahun yang kecewa karena suara berisik yang di buat truk besar dapat memberi gambaran ketakutannya dengan berpura pura bahwa balok kayu yang ia pegang di tangannya bisa menjadi lebih besar dan berubah menjadi truk yang lebih menakutkan.
Realita permainan, tetapi di sisi lain, itu bisa membuat anak mempunyai kemampuan bersosialisai. Permainan papan membuat anak usia preschool mengambil giliran mereka. Aktivitas olahraga dini akan mengajarkan mereka dasar dasar kerjasama di dalam kelompok dan berbagi tanggung jawab.
Libatkan diri
Apa yang Anda lakukan untuk menolong anak Anda bermain permainan yang baru? Hal yang paling sederhana adalah melibatkan diri. Jika Anda mulai bermain dengan rumah karton, anak laki laki Anda tidak akan bisa menahan diri untuk ikut bermain. Semakin Anda terlibat dan bermain bersama anak Anda, semakin Anda memahami anak Anda.
Diambil dari: https://www.pampers.co.id/bayi/kegiatan-bayi/artikel/cara-bermain-dengan-balita-belajar-sambil-bermain